Vacation : Yogyakarta, Travelers Paradise in Java (Part 2)
- Nurmala Eka Heryanti
- Mar 20, 2015
- 4 min read
Assalamu'alaikum!
Melanjutkan cerita saya ketika jalan-jalan ke Jogja di postingan sebelumnya, setelah mengunjungi Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, dan Kalibiru, keesokan harinya (Minggu, 8 Maret 2015) saya bersama om, tante, dan Nongki mengunjungi Pantai Parangtritis dan Pantai Baron. Sebelum menuju Pantai, kami mampir ke Malioboro dulu untuk membeli oleh-oleh dan menghilangkan penasarannya Nongki untuk berfoto di plang Malioboro. Oiya, pagi-pagi pun saya sempat ke Toko Coklat Monggo di Jalan Tirtodipuran No.10, tinggal nyebrang aja kalau dari wisma tempat saya menginap.




Pantai Parangtritis adalah pantai di di Jogja dengan deburan ombak yang cukup besar, memiliki tebing batu yang menjulang tinggi dan berhampar pasir vulkanis hitam. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Kretek, Bantul, kira-kira berjarak sekitar 28 km dari pusat kota Jogja. Menurut kisah dan keyakinan masyarakat disana, Pantai Parangtritis juga dianggap suci dan keramat. Berdasarkan legenda, pantai ini adalah kediaman Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Pantai Selatan. Nah, makanya pengunjung pantai dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau ketika berada di kawasan Pantai Parangtritis. Ketika sampai di Pantai Parangtritis, banyak sekali pengunjung yang datang mungkin karena hari Sabtu jadi ramai sekali. Memang benar, pantai ini berombak besar. Saya pun sangat menikmati gemuruh ombak dan panorama bukit hijau yang ada di pantai ini walaupun saat itu terik matahari semakin menyengat.



Perjalanan dari Malioboro ke Pantai Parangtritis kira-kira memakan waktu 48 menit. Tiket masuk ke pantai dikenakan Rp 5.000,-/orang dan parkir mobil Rp 10.000,-. Di Pantai Parangtritis hanya 30 menit doang karena enggak kuat sama panasnya, fix pulang-pulang iteeeem! Karena waktu masih pukul 14.00 kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Baron yang kata orang-orang sih enggak terlalu jauh kalau dari Parangtritis. Yup, kira-kira memakan waktu 2 jam perjalanan dan dalam perjalanan ke Pantai Baron saya sedikit mabok, hehehe. Jalanannya sih udah bagus cuma berbelok-belok dan turun naik, yang pasti lumayan berasa ke kocok ini perut. Sepanjang perjalanan ke Pantai Baron, saya disuguhi pemandangan alam pedesaan yang eksotis. Bukit-bukit, sawah, landscape alam yang hijau membuat mata menjadi segar kembali, dan satu kata yang terucap "kereeeen!". Pantai Baron kira-kira berjarak 65 km kalau dari pusat kota Jogja. Pantai Baron ini sebenarnya adalah sebuah teluk dengan keberadaan dua buah bukit yang mengapitnya di sisi kiri dan kanannya. Pantai Baron pun juga dermaga bagi para nelayan, makanya banyak sekali perahu nelayan berjajar di pantai ini dan baunya kurang asik karena pantai ini juga tempat pelelangan ikan sebagai pasar para nelayan untuk menjual hasil tangkapannya. Untuk tiket masuk ke Pantai Baron dikenakan Rp 10.000,-/orang.



Selama berhijab, saya jarang sekali main basah-basahan setiap ke pantai karena malas bersih-bersihnya di tempat umum. Jadi berkunjung hanya untuk menikmati pemandangannya and take a picture. Sepertinya saya salah kostum ke Pantai ini, ternyata pengunjung boleh mendaki bukit yang mengapit pantai ini. Pakai dress pun tidak menghalangi saya untuk nanjak-nanjak ke atas bukit ini, subhanallah! Dari atas bukit terlihat laut yang membentang serta bukit hijau yang berada di seberangnya.




By the way, di atas sini jaringan telekomunikasinya kenceeeeeng loh! selama perjalanan bener-bener susah koneksi internet, di bawah pun masih error jaringannya. Langsung deh bisa update sosmed and chat sama seseorang, hehehe. Hari pun semakin sore, langit mulai berwarna merah kekuningan, matahari perlahan turun namun saya tidak mendapatkan spot yang pas untuk melihat sunset di pantai ini. Cus pulang aja!


Kalau lagi jalan-jalan kaya begini memang suka telat-telat untuk makan. Asli baru berasa laper ketika perjalan kembali ke wisma. Di pinggir Jalan Parangtritis Km.4 ada restoran Bebek Goreng Pak Koes, berhenti dulu deh untuk makan. Makan berempat di Bebek Goreng Pak Koes abis Rp 114.000,- puas banget pokoknya, potongan bebeknya tuh gede dan sambelnya itu loh manteeep! Alhamdulillah, perut kenyang hati senang :) Sampai wisma langsung beres-beres baju karena besok pagi jam 6 harus start perjalanan balik ke Jakarta.

Selain tempat-tempat yang saya kunjungi, masih banyak lagi objek wisata di Jogja yang memiliki daya tarik wisatawan, seperti Candi Borobudur, Hutan Pinus Mangunan di Dlingo - Bantul, Bukit Pathuk Gunung Kidul, Pantai Pok Tunggal, Pantai Indrayanti, Wisata Kaliurang, Candi Plaosan, Goa Selarong, dan Goa Jomblang. Sebentar banget waktu untuk refreshing, jadi belum kesampaian deh menjelajahi seluruh wisata alam yang ada di Jogja. Sesungguhnya 4 hari 3 malam di Jogja udah bikin dompet ngos-ngosan, hehehe.
Senin, 9 Maret 2015 pukul 06.00 meluncur ke Jakarta, bye Yogyakarta! terimakasih untuk enggak macet kemana-mana dan pengendara yang tertib lalu lintas. Ketika pulang, jalur yang di lewati adalah jalur Selatan pokoknya melewati Bandung. Memang lebih lama waktu pulang dibandingkan waktu berangkat. Setidaknya selama perjalanan pulang masih ada pemandangan yang di liat, enggak kaya waktu berangkat udah gelap terus truk-truk doang isinya. Kalau enggak salah saya sampai di rumah sekitar pukul 22.30 karena perjalanan pulang banyak berhenti dan nganter tante saya juga ke Ciledug. Sampai rumah udah malem, eh besoknya mulai kerja lagi :( kembali ke rutinitas sesungguhnya menghadapi macetnya JAKARTA!



Nah, ini adalah perhitungan pengeluaran selama di Jogja untuk 4 hari 3 Malam, 4 orang, dan belum termasuk belanja oleh-oleh.
1. Bensin Rp 516.000,- (Jakarta - Jogja, muter-muter Jogja, Jogja - Jakarta), irit juga mobil saya
2. Tol Rp 108.000,-
3. Makan + jajan Rp 684.500,-
4. Penginapan Rp 600.000,-
5. Biaya ke lokasi wisata Rp 340.000,-
Totalnya Rp 2.248.500,- dibagi berempat jadinya Rp 562.000,-
Tips untuk trip jauh :
1. Perhitungkan budget sebelum berangkat
2. List lokasi-lokasi wisata yang mau di kunjungi
3. Siapkan baju sesuai dengan kebutuhan
4. Penginapan enggak perlu mewah (kecuali tujuannya honeymoon, hahaha)
5. Pakai GPS supaya enggak nyasar
DO NOT COPY & PASTE THE PHOTOS WITHOUT PERMISSION
Salam,
NURMALAEKA
Comments